Siapa yang menyangka bahwa terlepas dari label ekonomi dan bisnisnya, prestasi mahasiswa FEBI di dunia bela diri sangat membanggakan. Ialah Reisya Fauziah, mahasiswa FEBI jurusan Manajemen Keuangan Syariah yang lahir di Bandung, 22 Maret 2003 terpilih menjadi kontingen Indonesia di Kejuaraan Pencak Silat Dunia yang digelar di Abu Dhabi. Mojang Bandung ini menyampaikan rasa syukur dan bangga atas pencapaiannya. “Mimpi saya sejak dulu ingin ke luar negeri melalui jalur prestasi, alhamdulillah sekarang mimpi itu menjadi kenyataan setelah bertahun tahun berlatih dan berkompetisi saya terpilihnya jadi bagian kontingen indonesia di kejuaraan pencak silat dunia,” ujar Reisya.
Pencapaian tersebut bukanlah hal yang mudah bagi Reisya. Selama berkuliah di FEBI, ia banyak belajar manajemen waktu dan menjadi pribadi yang disiplin, terutama dalam mengatur jadwal antara kebutuhan akademik yakni perkuliahan dan latihan pencak silat. “FEBI juga membantu saya untuk lebih termotivasi dalam mencapai prestasi dan mengembangkan diri baik secara akademis maupun non akademis,” tambahnya.
Bagi Reisya, pengalaman berkuliah FEBI utamanya di Manajemen Keuangan Syariah sangat luar biasa, selain mendapatkan akademik yang mendalam, ia juga belajar tentang pentingnya integritas dan nilai nilai syariah dalam kehidupan sehari hari. “Hal ini yang membentuk karakter saya sebagai mahasiswa maupun sebagai atlet, dimana disiplin dan komitmen adalah kunci. FEBI dan MKS mengajarkan saya tentang pentingnya keseimbangan antara aspek akademik, spiritual, dan fisik,” tegas Reysia.
Menjadi seorang atlet ternyata tidak hanya berurusan dengan komitmen dan latihan yang intensif. Reisya mengaku bahwa selama berkuliah di Manajemen Keuangan Syariah ia jadi lebih memahamiluas tentang bagaimana mengelola keuangan dengan prinsip prinsip etis, yang ternyata juga relevan dalam mengelola hidup dan karier sebagai atlet. Nilai nilai ini lah yang memberinya spirituntuk terus maju dan berkembang.
“Saya akan terus berlatih dengan keras keras karena saya ingin membanggakan kedua orang tua ,keluarga, juga MKS dan FEBI dengan prestasi saya. Tidak lupa, saya juga ingin memaksimalkan upaya di bidang akademik untuk meraih gelar sarjana tepat waktu, sambil tetap aktif dalam dunia olahraga terutama pencak silat. Agar nanti saya bisa berbagi pengalaman dengen generasi muda lainnya dan bahkan menjadi pelatih di masa depan,” tutup Reisya.
Reisya berpesan kepada rekan rekan mahasiswa agar tetap fokus dan semangat, jangan menyerah dalam menggapai mimpi dan cita cita apapun rintangannya. Disiplin, kerja keras dan doa adalah kunci. Terus berjuang, membanggakan dan memberikan manfaat bagi Indonesia, orang tua, dan orang orang di sekitar kita.(NRA)