Awalnya banyak yang mencibir dengan istilah Halal dalam pembentukan Desa Wisata Halal di Indragiri Kecamatan Rancabali, Kab. Bandung. Namun istilah Desa Wisata Halal kini tiba-tiba menjadi populer dan dibicarakan banyak orang di seantero Nusantara.
Di Kabupaten Bandung dukungan atas pembentukan Desa Wisata Halal di kawasan Indragiri Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung terus mengalir. Selain Kades Indragiri, juga dari kecamatan Rancabali, Karang Taruna, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Budaya Pariwisata, dan Ketua DPRD Kab Bandung. Bahkan Administrator PTPN VIII Sinumbra mengijinkan lahannya dijadikan lokasi Desa Wisata Halal.
Dalam nomenklaturnya kelak, DPRD Kab Bandung akan memasukkan mata anggaran di APBD Tahun Anggaran 2020 untuk penataan dan pengembangan Desa Wisata Halal.
Ini terungkap saat workshop Wisata Halal di Aula Kantor P TPN VIII Rancabali Kabupaten Bandung, Selasa (10 September 2019). Ratusan masyarakat antusias menghadiri Workshop yang bertema “Manajemen Pariwisata Halal dan Pembentukan Komunitas Penggiat Ekowisata Halal” itu. Setelah Ketua Panitia Dr Sofian Al HaKim menjelaskan inti workshop tersebut, bergiliran sambutan para pejabat di depan forum, dilanjutkan diskusi yang dipandu moderator Dr Atang Abd Hakim dari Fakultas Syariah dan Hukum UIN SGD Bandung.
— Suasana Diskusi Workshop —
Gagasan awal pembentukan Ekowisata Halal lahir dari dosen UIN SGD Bandung Muhammad Hasanuddin, M.Ag yang juga Ketua Jurusan Ekonomi Syariah, dan Dr Sofian Al Hakim (Ketua Jurusan Hukum Ekonomi Syariah), didukung dosen senior Dr Atang Abdul Hakim. Sejak 2015 mereka melakukan riset Manajemen Hotel Syariah, pada 2016 riset Pariwisata Halal di Nusa Tenggara Barat dan Aceh, dan tahun 2018 riset wisata halal di Singapura dan Malaysia.
Transformasi hasil riset baru dilakukan setelah menemukan berbagai poblematik pada saat membimbing KKN mahasiswa UIN SGD Bandung ke wilayah Indragiri Rancabali pada 2018. Sejak itulah para inisiator memunculkan ide, gagasan, lalu menyusun konsep Desa Wisata Halal.
Banyak penolakan terhadap konsep dan penerapan wisata halal ini, karena kekhawatiran terjadi syar’iatisasi atau arabisasi wisata. Padahal tidak begitu. Wisata halal adalah sebuah layanan wisata yang prima dan bersahabat terhadap wisatawan muslim. Pariwisata halal tidak bertentangan apalagi menghilangkan kearifan lokal, malah diyakini mampu peningkatan taraf perekonomian masyarakat.
Karenanya, para inisiator dari UIN Bandung terus menyusun konsep tentang Ekowisata Halal, sambil memberikan pemahaman dan meluruskan persepsi masyarakat agar tidak salah kaprah apalagi alergi dengan istilah “halal”. Termasuk, menggerakkan komunitas sumber daya manusia sebagai penggiat wisata halal.
SB: Muhammad Hasanuddin, M.Ag | Ketua Jurusan Ekonomi Syariah FSH UIN Bandung
Wilayah Indragiri diibaratkan “gadis cantik yang tidak pandai bersolek”. Kekayaan alam, kebudayaan serta pariwisatanya sangat potensial, sehingga pelu dipromosikan. Potensi itu bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakatnya. Itu sebabnya para inisiator dari UIN Bandung ini terus mengamati, meneliti, dan melakukan aksi pengabdian kepada masyarakat.
SB: Dr. Sofian Al Hakim | Ketua Jurusan Hukum Ekonomi Syariah FSH UIN Bandung
Gayung pun bersambut. Gagasan Desa Wisata Halal mendapat sambutan hangat dari berbagai elemen masyarakat bahkan didukung penuh para stakeholder di Kabupaten Bandung. Bupati Bandung Dadang Naser diketahui sudah menandatangani MoU dengan Direksi PTPN VIII. Dan melalui perangkatnya bupati sudah mengutus Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Pariwisata dan Budaya memuluskan ide Desa Wisata Halal ini.
SB: Yoharman Syamsu, S.Sos, M.Si | Kabid. Pengembangan Destinasi Disparbud Kab Bandung
SB: Asep Kusumah, S.Sos, M.Si | Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kab. Bandung
Selain itu, yang mendukung terbentuknya Desa Wisata Halal antara lain Bank Indonesia, Dompet Dzuafa, organisasi kepemudaan, dan Lembaga Swadaya Masyarakat.
SB: Agus Margono | Kades Indragiri, Rancabali, Kab. Bandung
SB: Nur Syifa Fitri | Karang taruna Indragiri
SB: Ir. Danial Rijki, M.P | Administrator PTPN VIII Sinumbra
SB: H. Sugianto, S.Ag, M.Si | Ketua DPRD Kab. Bandung
Para Pencetus ide ini sangat optimis, Desa Wisata Halal Indragiri segera terwujud. Komunitas Penggiat Desa Wisata Halal pun dibentuk selepas workshop. Kelak di akhir 2019 ini Komunitas Penggiat Desa Wisata Halal bahkan akan dideklarasikan.
Isur Suryana melaporkan …